-->

Selasa, 21 Juni 2011

::LunAriel-The Alexandria Chapter 2:: oleh Ritha H. Boriels

Satu minggu lagi aku dan nazril akan menikah, OH GOD aku belum tahu siapa dia dan bagaimana dia, kalau saja ariel ada disini dan dia membawaku pergi. Ya tuhan!! Ariel kau dimana sih? Kenapa sampai sekarang kita tak bertemu juga? Aku tak mungkin menolak permintaan orang tuaku. Aku tak sanggup melihat mereka hidup susah, kalau aku mungkin tak apa. Kak Nathan memang bisa membantu keluarga ini. Tapi aku tak mau merepotkan kakakku. Terlebih dia baru saja menikah. Haruskah aku menikah dengan orang yang sama sekali tak kukenal siapa dia?
“Luna, kenapa kau melamun saja?tanya mamanya.
“heumm.. gak kenapa-napa kok ma, aku lagi gugup saja. Soalnya kan satu minggu lagi luna menikah”ucapku berbohong. Mama mengelus rambutku “kalau kamu tak mau melakukannya kamu bilang saja luna, mama dan papa tak memaksamu melakukan pernikahan ini”ucapnya lembut.
“aku tak terpaksa kok ma, lagian aku lihat nazril juga orangnya baik ya walaupun dia agak dingin sama luna, tapi dia sedikit tanpam juga”ucapku nyengir menutupi kesedihanku. Mama ikut tertawa dan memelukku “sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri, berbaktilah padanya Luna”ucap mama. Aku tersentak, secepat inikah aku harus menikah? Dengan orang yang tak kukenal siapa dia?.

Nazril tengah berada diperusahan ayahnya, sebentar lagi dia akan ikut menangani perusahaannya. Ini memang keinginan nazril ingin seperti ayahnya yang sukses dan hebat sehingga bisa membangun perusahaan sampai sehebat sekarang dan masih menduduki peringkat pertama.
“nazril, kenalkan dia Claudya. Dia yang akan menjadi sekertarismu nanti”ucap irphan ayahnya.
“baiklah, aku ingin dia bisa bekerja seserius mungkin”ucapnya dengan tetap stay cool. Nazril mengelilingi kantornya dan banyak juga karyawan yang memberikan ucapan selamat atas bergabungnya nazril diperusahaan ini dan ada pula yang mengucapkan selamat karena sebentar lagi nazril akan menikah, nazril sendiri hanya tersenyum dan dia dengan santai menghadapi orang-orang yang memberikan ucapan selamat padanya.
Sementara Luna…

“hai Lun, ini gw baru dapat undangan pernikahan loe. Wahh selamat ya, ternyata loe lebih dulu nikah disbanding gw”ucp salah seorang temannya. Luna menerima uluran tangannya, sementara ia tersenyum hatinya ngomel gak jelas.
“tuh kan kiran, semoga orang heboh banget sih nyambut pernikahan gw, gwnya aja santai-santai aja. Nih ya, gw berharap kalau saat pernikahan gw berlangsung ariel datang dan bawa gw kabur”ucapku.
“luna…luna.. loe sadar dong lun, ariel tuh gak ada dan bahkan sampai sekarang saja loe gak tahu ariel ada dimana”ucap kirana.
“hufft.. seandainya dulu aku gak pindah kesini”gumamku sambil menegak es jeruk yang kupesan tadi. Namun “UHUK…UHUKK..” Luna tersedak saat seseorang menyapanya.
“loe ikut gw sekarang”ucapnya. Luna berdiri dengan keadaan terkejut, yang ada dihadapannya sekarang adalah nazril. “tuhan!! Kenapa malah laki-laki ini sih yang datang bukannya ariel saja”batinku.
“loe ikut gw sekarang”ajaknya menarik tanganku. Aku diam seribu bahasa. Masih dalam keadaan sadar dan tidak sadar aku mengikuti langkah nazril pergi.


Dalam perjalan aku baru sadar, kenapa aku mau ikut dengan nazril. “tunggu!! Loe bawa gw kemana?”tanyaku panic.
“tenang aja kita Cuman fiting baju saja, dan setelah itu gw antar loe pulang”ucapnya masih tetap focus mengemudikan mobil Honda CR-V hitamnya.
“apa? Fiting baju? Memangnya harus sekarang apa? Loe kenapa sih nyantai banget jadi cowok. Bukannya nolak”ucapku mulai emosi. Tapi nazril masih terdiam. Uhh tuh cowok menyebalkan sekali sih, kenapa mesti dia yang nantinya menjadi suamiku.

Saat datang kami disambut oleh beberapa orang, dan aku melihat ada 2 orang perempuan sedang berbisik-bisik dengan tersenyum semanis mungkin ke arah nazril. Ya mungkin dia memang lagi membicarakan nazril dan mungkin juga 2 orang itu terpesona dengan nazril. Uhh aku gak peduli, yang jelas sekarang aku pengen lari.
“loe gak akan pernah bisa lari dari sini”ucapnya seolah tahu apa yang aku pikirkan.
“bawell!!!”ucapku. aku dan nazril memasuki ruangan yang sudah dipersiapkan.
“silahkan den nazril dan non luna mencoba gaun pengantinnya.”ucap salah seorang pelayan. Nazril dengan tnangnya menurut sementara demi apapun kakiku enggan melangkah mencoba pakaian pengantin itu.
“biar nazril saja yang memakainya terlebih dahulu”ucapku menolak dengan halus. Uhh tanpa ku suruhpun ternyata nazril sudah masuk ruang ganti beberapa menit yang lalu. Ya tuhann!! Jadi nazril itu pasrah aja begitu menikah denganku?batinku.

15 menit kemudian nazril keluar dengan menggunakan pakaian pengantir serba putih itu, ia memakai kemeja yang pas dengan postur tubuhnya. Sejenak aku terpesona dengan nazril, bahkan semua perempuan yang ada disini terpesona dengan nazril.
“apa aku jelek?tanyanya padaku.
“tidak, itu bagus untukmu”ucapku halus. Eh tunggu!!! Kenapa aku bilang bagus, ouch sial!!! Pasti nazril mengira aku kagum padanya.
“silahkan den luna, sekarang giliran anda”perintahnya. Aku menurut saja, toh aku tak bisa lari lagi sekarang, dengan lengkah yang tak semangat aku berjalan menuju ruang ganti. Sumpah demi apapun langkahku begitu berat.
Dan 15 menit kemudian aku sudah memakai gaun yang berwarna senada dengan gaun yang dipakaikan nazril. Aku benar-benar tak nyaman menggunakan pakaian ini.
“waw..!! anda cantik sekali non luna, pasti den nazril tambah cinta sama anda”ucap salah seorang, aku hanya tersenyum kecut.
“bagaimana?ucapku pada nazril. Dan nazril hanya tersenyum sambil berjalan mendekatiku.
“cantik!!”gumamnya. aku sempat tersenyum tapi itu tak berlangsung lama. “gw rasa loe bukan muji gw, tapi loe ngeledek gw”ucapku dengan kesal.
“terserah loe, tapi gw bilang hari ini loe cantik”ungkapnya. Aku melihat perkataannya sangat tulus padaku.
“gw mau pulang sekarang!!”ucapku padanya. Nazril mengangguk dan bergegas mengganti baju kembali. Aku terdiam, aku tak menyangka aku tiba ditahap seperti ini. Fiting baju pengantin, tapi bukan dengan orang yang kucintai.

Beberpa hari kemudian….
Besok adalah hari pernikahan Luna dan nazril. Luna cuti dari kuliahnya, begitupun nazril. Ia berlibur sementara karena esok ia akan menikah.
Sedari tadi luna diam mengamati kalung bertuliskan nama ariel. Besok adalah hari dimana aku akan menjadi milik nazril selamanya, aku akan menjadi istrinya dan aku harus berbakti padanya. Tapi ariel, kenapa sampai detk ini kamu tak datang padaku? Apa kamu lupa padaku? Aku menunggumu datang ariel. Apa kamu tak berniat mencariku?.
*tok..tok..tok..
“Luna, boleh gw masuk? Gw kirana”ucap kirana.
“masuk aja ran, gak dikunci kok”ucapku masih terisak dalam tangis.
“luna sayang, kamu kenapa menangis? Besok kan hari pernikahanmu? Ya walaupun aku tahu kamu tak menginginkannya, tapi kamu jangan menangis begini? Aku tak tega melihatmu”ucap kiran menenangkanku. Aku memeluk kirana sahabatku, aku menangis dipelukannya “kenapa semua ini terjadi sama gw kiran, kenapa? Kenapa bukan ariel yang menjadi suamiku besok? Aku gak sanggup kiran, tapi aku tak mau mengecewakan kedua orangtuaku kak Nathan dan kak clarissa”ucapku terisak. Kirana membelai rambutku, dia menenangkanku “loe akan baik-baik saya luna, lupakan ariel. Toh sampai sekarang dia tak berusaha mencari loe dan seharusnya dia tahu kalau loe besok akan menikah. Karena pernikahan loe itu menjadi topic dimana-mana”ucap kirana. Aku tersentak, benar juga!! Aku menikah dengan nazril anak seorang pengusaha no satu dan bukan hal yang mustahil kalau pernikahanku menjadi topic dimana-mana. Dan harusnya ariel pasti mengetahuinya, apalagi ada fotoku dan nazril. Ya walaupun ariel tak mengenali aku tapi setidaknya dia mengenali kalung yang kupakai.tapi nyatanya sampai detik inipun ariel tak datang menemuiku.
“kamu bener kiran, aku harus melupakan ariel!!tapi aku sungguh mencintainya kiran, aku harus bagaimana?”aku kembali terisak dan menggenggam kalung pemberian ariel.


Sementara ariel…
“ah Gilaa, temen gw besok sudah menjadi suami. Loe tahu zril gw akan kehilangan loe di arena balap”jelas uki sahabatnya. Ya nazril dan uki memang sahabatan sejak SMA. Karena mereka memang dasarnya punya hoby yang sama yaitu balapan motor, tapi bukan nbalapan motor liar juga!
“ya sih, gw besok udah jadi suaminya luna.”ucapnya.
nakal.“ohh. Jadi gadis yang beruntung dapetin loe itu Luna ya, waktu gw liat fotonya dimajalah. Dia emang cantik kok zril. Udah gitu dia terlihat sangat baik dan well polos makud gw”ucap uki sambil tersenyum
“gw males bahas dia ok. Sekarang gw mau nikmatin saat gw sekarang, kita balapan”tantang nazril sambil bergegas menaiki motor ninja merahnya.
“ok!! Yang kalah harus nurutin apa kata yang menang. DEAL!!”ucap uki. Nazril hanya tesenyum.


-Jam 09.00-
Luna sudah siap didandani, 1 jam lagi ijab qabul akan dimulai dan 1 jam lagi ia akan resmi menjadi istrinya anak seorang pengusaha Nazril irham. Tapi entah kenapa hatinya teramat sakit. Apalagi ini bukan pernikahan yang dia inginkan. Satu jam dari sekarang harapan luna akan sirna saat nazril mengucapkan janji sucinya.
“sayang, kamu cantik sekali. Akhirnya mama senang bisa melihatmu menikah”ucapnya. Aku tersenyum, tapi air mataku sudah terlanjur menangis “kok kamu nangis sayang, nanti make upnya luntur lho!! Apa kamu gak bahagia? Maaf kalau mama dan papa memaksamu luna”ucapnya cemas. Aku menggeleng, jujur aku memang tak menginginkan pernikahan ini. Tapi jujur aku sudah pasrah dengan keadaanku.
“aku sedih karena harus meninggalkan mama dan papa dirumah ini”ucapku masih menangis. Mama memelukku “kamu bisa datang kesini kapanpun kamu mau sayang dengan suamimu tentunnya”. Entah kenapa mendengar nama suami membuat airmataku tambah mengalir.

Aku sudah tiba dimesjid, begitupun nazril dia sudah tiba dengan pakaian berwarna senada dengan bajuku yaitu crem. Aku berusaha tersenyum kepada semua tamu undangan dan pada calon suamiku juga calon mertuaku. Ya saat ini aku sedang bersandiwara, berpura-pura senang dengan pernikahan ini.
Aku sudah duduk disamping nazril, nazril siap-siap mengikuti ucapan penghulu. Tapi sejenak aku selalu melihat kearah pintu, berharap kalau ariel tiba-tiba saja datang dan menghentikan pernikahan ini. Ahh!! Luna kau itu sebentar lagi akan menjadi istri nazril dan mungkin inilah kikisnya harapanku menikah dengan ariel.
Aku tertunduk dan terdiam saat nazril mengikuti kata-kata dri penghulu dan ketika penghulu mengucapkan kata “SAH!!” Airmataku langsung menetes, aku tak mampu berbuat apa-apa lagi. Mulai detik ini aku sudah sah menjadi istri dari nazril irham. Ya tuhan!! Aku berharap ini mimpi. Nazril memasukan cincin kejariku dan begitupun aku, nazril lalu mencium keningku,dan saat itu aku kembali menangis, sekarang yang ada dihadapanku adalah suamiku. Aku dan nazril kemudian sungkeman kepada orangtua kami. Aku menangis saat ayah mengucapkan sesuatu padaku “maaf jika ayah merenggut kebahagiaanmu dan memaksamu menikah dengan nazril luna, ayah sungguh bangga padamu luna. Berbaktilah kamu kepada nazril, dia orang yang sangat baik”gumamnya. Demi Tuhan aku tak mampu mengungkapkan apa-apa.

Malam harinya, kami mengadakan resepsi disebuah hotel berbintang. Yang kurasa ini sangatlah mahal karena semuanya terlhat sempurna. Kebanyakan tamu yang datang adalah rekan bisnis ayahku dan ayah nazril, sisanya teman-temanku dan teman-temannya nazril.
“uhh!! Sampai kapan gw berdiri kayak gini sih, pegel tahuu!!”bisikku pada nazril.
“bawell!!!”ucapnya. arrgghh!! Percuma aku menggerutu padanya,toh dia nyantai-nyantai saja, dasar manusia aneh”batinku.
“my princes, selamat ya!! Aku yakin kamu pasti bisa bertahan dan pasti kuat. Jaga dirimu baik-baik ya, aku janji sesering mungkin akan datang nemuin loe”ucap kirana memelukku.
“thanks ran, secepatnya aku tunggu kehadiranmu”ucapku tersenyum.
“zriel,selamat ya! Awas loe jangan sakitin luna”ancam kiran tak serius. Nazril hanya tersenyum.
“Luna, selamat ya! Akhirnya temen gw memilih loe buat jadi pasangan hidupnya.”ucap uki.
“thanks ya!!”jawabku tersenyum.
“bro!!selamat ya,loe jadi seorang suami juga. loe jangan lupa sama arena tempat dimana kita have fun ya!!”ucap uki tersenyum.
“thanks ki, tenang aja!! Arena balap itu pasti akan rindu kedatangan gw”ucap nazril tersenyum.
“loe suka balapan?”tanyaku pada nazril.
“kenapa?loe suka balapan juga? Loe mau tanding sama gw?”ucap nazril.
“gak. Gw gak mau tanding sama loe!! Lagian gw gak suka sama balapan. Bahaya!!”ujarku.


-Rumah Nazril-
Akhirnya pesta pernikahanku selesai juga, dan jujur malam ini aku sangat lelah, kakiku sudah tak kuat menopang tubuhku. Aku sudah benar-benar lelah.
“sayang, sekarang kamu istirhat dulu ya, kamu keliatan cape sekali! Bulan madunya bisa ditunda nanti”ucap mama nazril.
“ya ma, lagian luna udah ngantuk”ucapku tersenyum. Aku dituntun masuk ke kamar nazril oleh mamanya nazril dan sekarang menjadi mamaku juga. Dan aku sangat terkejut melihat kamar nazril begitu indah, sebenarnya aku ingin langsung berlari melompat ke kasur dan tidur dengan nyenyak. Tapi suara pintu kamar terkunci membuyarkanku.
“eh!! Loe ngapaian ngunci pintu?tanyaku kaget.
“kenapa? Gw kalau tidur emang selalu kunci pintu. Loe gak usah kaget”ucapnya. Hufftt.. sumpah ya! Aku pengen kabur dari sini. Nazril mulai membuka kancing jasnya.
“eh..eh loe mau ngapain itu?tanyaku mulai panic.
“ya ampun Luna, gw mau ganti baju!! Masa gw tidur pake baju resepsi? Kan gak lucu”gumamnya.
“dikamar mandi sana”ucapku sambil menutup mata.
“memangnya kenapa? Gw kan udah jadi suami loe”ucap nazril. *Bughh!! Aku melempar bantal kearah nazril “gw bilang dikamar mandi kalau mau ganti baju.”
“rese loe jadi cewek, gw aja belum ngapain-ngapain loe udah marah-marah. Lagian siapa juga yang mau nyentuh loe”ucapnya sinis dan berjalan menuju kemar mandi sambil membawa baju tidurnya.
Ya tuhan!! Kenapa aku harus tersiksa seperti ini. Beberapa menit kemudian nazril sudah keluar dengan memakai kaos putih dan celana seperempat.
“loe gak akan ganti baju?tanya nazril. Aku masih terdiam, haruskah aku tidur seranjang dengannya? Nazril mulai berjalan mendekatiku, aku memegang kalung pemberian dari ariel yang masih kupakai. nazril melepas tanganku, tapi aku tak protes. Aku masih terdiam
“Ariel?? Jadi laki-laki ini yang membuatku galak sama gw??”aku masih terdiam dan tanpa sadar air mataku kembali menetes.

-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar