-->

Selasa, 21 Juni 2011

::LunAriel-The Alexandria Chapter 1:: oleh Ritha H. Boriel

Kalian semua tahu. Aku punya satu harapan yang benar-benar ingin aku gapai. Aku akan berusaha untuk menggapai harapan itu. Karena saat ini itu adalah harapan terbesarku. Aku ingin menikah dengan orang yang telah menyelematkanku dulu. Mungkin dulu aku memang masih kecil dan mungkin belum mengerti apa-apa tentang cinta. Tapi satu hal yang aku tahu kalau ada suatu hal yang membuatku nyaman bersamanya. Dan aku selalu berharap kalau harapanku itu bisa menjadi kenyataan.

Beberapa Tahun yang Lalu…
“papa, pokoknya luna mau kedanau yang disana”ucapku
“gak ah, kalau luna tenggelam bagaimana?luna kan belum bisa berenang”ujar papa luna.
“gak mau. Pokoknya aku mau kesana, kalau papa gak mau antar luna bisa pergi sendiri”ujarku merengek. Dengan terpaksa aku pergi ke danau sendirian. Uh memang akunya aja yang bandel jadinya aku terpeleset.
“tolong.. tolongg..!!!”teriakku yang saat itu berusaha agar aku tak tenggelam. Dan tangan seseorang menggenggamku dan menarikku ke atas danau.
“kamu gak apa-apa?”ujar seseorang. Aku ketakutan dan aku menangis saja dipelukan laki-laki itu.
“kamu jangan nangis lagi ya, aku ada disini”ujarnya.
“aku takut, aku gak bisa berenang!”ujarku masih dalam keadaan menangis. Sejak saat itu aku jadi sering pergi ke danau, ya walaupun hanya mencuri-curi waktu luangku. Selama satu minggu itu aku selalu bermain bersama dia. Sebut saja namanya ariel karena dia memang bilang begitu.
“ariel, kalau udah dewasa nanti aku mau menikah sama kamu”ucap luna polos.
“yakin kamu?aku kan gak ganteng”
“kan kamu udah baik sama aku”ucapku polos lagi. Sebelum aku pulang aku memeluk ariel dan mengingatkannya agar besok sore dia datang lagi ke danau yang kuberinama danau Alexandria.


“non, non disuruh tuan menuju ruang keluarga”ucap bik sari membuyarkan lamunan Luna.
“oh ya bik, sebentar lagi luna kesana”jawabku. Dengan segera aku memasukan kalung yang ariel berikan padaku kedalam laci. Dan aku bergegas menuju ruang keluarga.
“ya pak, ada apa?”tanyaku. aku tak ingin bercanda, karena wajah mama papa serta kakakku Nathan dan istrinya clarissa terlihat sangat serius.
“sini duduk disamping kakak luna”ujar clarissa. Aku menuurt saja.
“kaliam ini kenapa sih?wajahnya serius sekali?”Tanyaku.
“luna, papa tidak bermaksud merenggut kebahagiaanmu. Tapi papa terpaksa melakukan ini. Perusahaan papa bangkrut luna dan cumin kamu yang bisa menolong papa”
“heumm. Kalau luna bisa tolong papa kenapa nggak pa,”ucapku serius.
“luna, apa kamu suda punya pacar?”Tanya kak clarissa. Ya tuhan aku harus bagaimana?jujur aku belum punya pasangan, tapi aku juga sangat mencintai ariel, walaupun aku tak tahu ariel ada dimana?
“luna?”Tanya papa.
“belum pah,memangnya kenapa?”tanyaku penasaran.
“papa dan mama ingin menjodohkan kamu dengan anak pemilik perusahan ternama luna, Cuma dia yang bisa menolong kita luna.”ucap papa. Aku benar-benar tersentak mendengar ucapan papa. Demi tuhan! Aku ingin ariel ada disini dan membawaku pergi dari sini sekarang. Ahh tapi aku sendiri saja gak tahu ariel ada dimana.
“pa.boleh luna pikirkan ini dulu?”tanyaku sebelum air mataku ini benar-benar terjatuh.
“tentu luna, papa memang tak bisa memaksamu”ucap papa tersenyum, aku berlari menuju kamarku dengan airmata yang tak bisa kubendung lagi, aku mengunci kamarku dan aku mengambil kembali kalung bertuliskan nama Ariel dilaci. Ariel, kamu dimana? Apa kamu masih ingat padaku? Seandainya dulu kita tak berpisah mungkin aku tak akan begini. Ariel apa yang harus aku lakukan? Aku mengingat lagi kejadian beberapa tahun yang lalu.

“ariel,ternyata papaku mau pindah ke Jakarta.”ucapku sedih.
“tuh kan sudah kuduga. Jadi bagaimana bisa kalau sudah dewasa kita akan menikah luna?kau saja sekarang sudah mau pergi dari sini”ucap ariel
“tapi aku Cuma mau menikah dengan orang yang menolongku. Yaitu kamu”ucapku merengek. Ariel hanya tersenyum padaku. Ariel yang saat itu beda 2 tahun saja dariku menenangkanku.
“kalau begitu kalung yang bertuliskan namaku kau pegang ya riel, kalau nanti sudah dewasa kita bertemu kita bisa menikah”ucaku senang.
“kau juga pakai kalung bertuliskan namaku”ujar ariel tersenyum. Ya saat itu hari terakhirku bertemu dengan ariel dan kami saling berukar kalung.

“ariel, aku ingin bertemu denganmu”batin Luna.

Kediaman dirut Irphan..
“den, tuan dan nyonya ingin berbicara dengan anda diruang keluarga”ucap salah seorang pelayan.
“tunggu sebentar, aku akan segera kesana”ucapnya. Tak berapa lama nazril sudah berada ditengah keluarga.
“apa kalian masih menanyakan apa aku setuju menikahi anak patner bisnis ayah?”Tanya nazril.
“ayah butuh keputusanmu nazril”
“kalaupun aku menolak tak ada gunanya bukan?jadi aku lebih baik menyetujuinya”ucap nazril dan bergegas pergi.
“anak itu selalu saja begitu, bagaimana dia mau mendapat pasangan kalau dia selalu terlihat angkuh begitu”ucap irphan ayahnya.
“semua itu sepertimu ketika masih muda dulu, makanya menurun kepada anakmu nazril.”ucap mamanya nazril.

-caffetaria kampus-
“APA??jadi kamu mau secepatnya menikah? Jadi kamu sudah menemukan ariel?”Tanya kirana. Aku menggeleng. Demi tuhan itu yang sebenarnya aku inginkan, tapi kenyataannya berkehendak lain.
“tidak, aku akan menikah dengan laki-laki pilihan ayahku. Kiran sampai saat ini aku masih belum menemukan ariel dimana dan seperti apa wajahnya sekarang?”ucapku mengeluh.
“lalu kau sendiri sudah tahu siapa yang akan dijodohkan ayahmu?tanya kiran. Aku menggeleng lagi. Tentu saja belum tahu dia siapa dan orangnya seperti apa.
“aku tak mau tahu. Tapi mungkin ini baktiku kepada orangtuaku. Kau tahu kiran. Papaku bilang dia anak pemilik perusahan ternama dan saat ini menduduki peringkat kesatu”ucapku bergidik. Membayangkan orangnya nanti akan sangat sombong dan angkuh.
“apa kamu bilang salah satu pemilik perusahan ternama?”
tasnya “kau harus lihat ini luna, siapa laki-laki yang akan kau nikahi”ucap kirana serius, aku serius memperhatikan laptop milik kirana disana terpangpang sebuah foto, ya memang dia terlihat sangat tampan dan gagah.“ya, memangnya kenapa?” kirana segera mengeluarkan laptop Dari
“siapa namanya?”
“namanya nazril irham Luna, kalau aku jadi kau aku tak maslah dijodohkan dengannya.”
“kenapa bisa begitu?tanyaku lagi.
“kau tahu luna, saat ini nazril menjadi incaran para pengusaha untuk mendapatkannya menjadi menantu dan wow!! Sekarang sahabatku ini yang mendapatkannya”ucap kirana berdecak kagum.
“aku tak tersanjung kiran, aku menginginkan ariel kau tahu itu”ucapku ketus. Kirana hanya tersenyum nyengir.
 
Nazril Irham




Malam ini luna harus bertatap muka dengan calon suaminya. Demi apapun aku ingin ariel tiba-tiba ada disini dan membawaku kabur, mungkin itu akan lebih baik daripada aku harus menghadapi semua ini.
“luna, ayo cepat tamu yang ditunggu sudah datang”teriak ibu. Aku bergegas pergi ke ruang tamu dan sebelumnya aku memakaikan kalung yang ariel berikan.
“hallo luna selamat malam”sapa om irphan.
“malam om,tante,”ucapku. Aku tak berani menatap laki-laki yang ada dihadapanku ini. Karena aku sedikit benci terhadap dia. Kenapa dia tidak menolak dengan perjodohan ini sih?dia kan laki-laki., setidaknya dia bisa memberontak.
“luna, kenalkan ini anaknya om nazril irham”ujar om irphan.
“hallo zril,kenalkan aku Luna”ucapku mengulurkan tangan. Tapi nazril tak membalas uluran tanganku. OK!!mungkin sebenarnya dia juga tak menginginkan perjodohan ini.
“baiklah pak ari, jadi bagaimana? Apa kita tentukan saja kapan hari pernikahan anak kita?tanya irphan.
“sebaiknya lebih cepat lebih baik bukan?”ujar papaku. Uhh aku sebenarnya aku pengen lari saja dari sini.
“kalau begitu minggu depan kita akan menyiapkan pesta pernikahan anak kita, kalian setuju kan”Tanya papanya nazril melirikku sanzril. Aku hanya tersenyum sambil menunduk. Tunggu!!bukannya aku senang, tapi memang tak ada pilihan lain. Sementara nazril diam dengan tatapan angkuhnya. Ihh aku memang benci dia.

Sesudah acara makan malam selesai aku menemui nazril yang tengah berada ditaman belakang rumahku.
“daritadi aku tak mendengar suaramu”ucapku. Nazril menatapku tajam seolah mengisyaratkan kebencian padaku.
“heum.. ok!!ok!! aku tahu mungkin kamu marah padaku karena aku tak menolak dijodohkan denganmu, tapi aku juga sebenarnya tak mau menikah denganmu dan kalau tidak terpaksa aku mungkin sudah melarikan diri dari sini, tapi kau sendiri laki-laki kau bisa berontak!! Lantas kenapa kau tak berontak dan diam saja dinikahkan denganku? Kau tahu satu minggu lagi kita akan menjadi suami istri. Tapi aku tak mengenalmu dan bahkan aku tak mencintaimu”jelaku panjang lebar.
nazril. Baru saja dia membuka suara tapi dia sudah ketus begitu.“bukan urusanmu aku mau berontak atau tidak, kalau kau tak suka menikah denganku kenapa tidak kau saja yang lari”ucap
“kau tahu tidak kau itu menyebalkan, kalau sudah menikah denganmu aku tak mau tidur seranjang denganmu”teriakku emosi.
“kita lihat saja nanti!!”ucapnya lalu bergegas pergi. Uhh Demi tuhan!! Nazril kau menyebalkan sekali. Kenapa kau yang harus jadi suamiku nanti. Ariel dimana kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar