-->

Senin, 11 Juli 2011

::LunAriel:The Alexandria Chapter 7 & 8:: oleh Ritha H. Boriels

Jam menunjukkan pukul 7 malam, Luna masih menunggu nazril. Malam ini dia janji mau menemani Luna menonton. Entah kenapa perasaan Luna senang saat akan menonton dengan nazril. Tapi nazril belum juga tiba, luna sudah kesal menunggu. Hampir saja luna pulang, namun seseorang memanggilnya.
“Luna, loe mau kemana?”
“nazril? Gw nunggu loe udah lama, loe niat gak sih ngajakin gw nonton?”ucap luna kesal.
“tadi ada meeting mendadak, makanya gw telat”ucap nazril sambil berjalan menuju bioskop dengan santainya. Bussseett!! Gw ditinggal disini gitu? Mana dating paling telat udah gitu main masuk aja’dumel Luna.
“nazril,tunggu!”teriak Luna mengejar nazril.
“loe mau nonton apa?”Tanya nazril.
“mili dan Nathan aja? Gimana? Itukan kayaknya filmnya seru”ucap Luna dengan semangat.
“gak, itu film cewek banget! Film pirates aja gimana?”tawar nazril.
“kan ini sebagai permintaan maaf  lo ke gw, jadi loe harusnya nurutin apa yang gw mau”ucap luna tak mau kalah.
“ya udahlah terserah lo”ucap nazril akhirnya menyerah. Nazril dan luna akhirnya menonton mili dan Nathan. Ini memang maunya Luna, entah kenapa rasanya Luna ingin menikmati malam ini bersama nazril.

Dalam perjalanan pulang luna terus mengomel mengenai karakter Nathan dalam film tadi, sampai-sampai telinga nazril panas mendengarnya.
“duhh!! Berisik lun, loe itu kenapa sih? Nontonnya kan udah. Jadi sebaiknya lo diam”perintah nazril.
“rese lo!!”ucap Luna. Luna nampak cemberut dan ini yang membuat nazril menjadi salah tingkah, bingung apa yang harus ia lakukan. Akhirnya nazril menghentikan mobilnya.
“kenapa berhenti? Inikan udah malam?”gumam Luna yang menyadari jam menunjukkan pukul 21.45
“ge suka menikmati udara malam kalau jalanan udah sepi begini,”ucap nazril sambil keluar dari mobil Honda CR-V hitamnya. Luna mengikuti langkah nazril menuju taman kota. Nazril duduk di ayunan, ia memejamkan matanya dan menikmati semilir angin dimalam hari. Luna ikut duduk di ayunan sebelahnya. Ia memandangi bintang-bintang.
“zril, gw baru menyadari kita bisa sampai tahap sekarang”ucap Luna.
“gw juga sama, awalnya pernikahan ini memang gak pernah gw inginkan. Tapi…” nazril tiba-tiba berhenti berbicara.
“tapi apa?”Tanya Luna. Nazril masih terdiam dan tersenyum menatap luna.
“pulang yuk udah malam,”ajak nazril.
“boleh sebentar lagi? Aku masih menikmati suasana malam ini. Menenangkan perasaan”ucap Luna. Nazril membuka jasnya dan memakainya pada Luna.
“pake ini, biar gak dingin. Udara malam itu gak baik buat lo”ucap nazril dan kembali duduk disamping Luna. Luna mulai mengantuk dan tanpa sadar ia sandarkan kepalanya ke bahu nazril. Perasaan nazril menjadi tak karuan, jantungnya berdebar-debar.
“gw udah suruh lo pulang daritadi malah ngeyel, jadinya ketiduran kan”gumam nazril. Ia kemudian menggendong Luna kedalam mobil dan membaringkannya, dan menyelimutinya dengan jas yang tadi.


Bryan tengah menyiapkan perlengkapan untuk ia berkerja besok, rasanya hidupnya yang baru akan dimulai dari sekarang. Walaupun ia kehilangan ingatannya dan tak mengingat sama sekali hal yang benar-benar penting dalam hidupnya.
“bryan, lo kenapa gak kerja ditempat gw? Ya walaupun perusahaan gw bukan perusahan sebesar irham’s advertising”ujar maxime saat menemui bryan dikamarnya.
“enggak lah, gw udah ngerepotin lo. Ngebiarin gw tinggal disini”ucap bryan.
“itu semua salah gw  yang gak  sengaja nabrak loe, sampai lo kehilangan hal yang paling penting dalam hidup lo”
“heumm.. maybe gw merasa ada hal yang emang gw harus lakuin dan gw inginkan dari dulu, tapi gw benar-benar gak ingat”gumam bryan.
“gw bener-bener minta maaf sama lo”ucap maxime tulus.
“gak apa-apa kok, lupakan bro!!”ucap bryan tulus.


Nazril menggendong Luna menuju kamar, ia harus melewati tangga dulu. Karena kamar nazril terletak dilantai 2.
“luna, lo berat banget sih”dumel nazril, tapi ia melakukannya dengan senang. Nazril menidurkan luna ditempat tidur,saat nazril hendak pergi. Luna malah menarik tangannya dan mau gak mau nazril jadi jatuh menimpa Luna. Nazril menatap Luna, perasaan itu datang lagi, apakah nazril memang sudah benar-benar jatuh cinta terhadap Luna.
“thanks zril atas malam ini”gumam Luna masih dalam keadaan tertidur. Nazril tersenyum, ternyata Luna mengigau. Nazril menyelimuti Luna dan ia bergegas menuju meja komputernya, karena ada pekerjaan yang belum ia selesaikan karena harus menemani Luna menonton.

Luna terbangun dari tidurnya, saat ia sadar nazril tak ada ditempat tidur. “lho? Nazril mana? Memangnya ini udah pagi ya?gumam luna dalam hati. Tapi saat melihat jam dikamarnya,jam masih menunjukkan jam 2 pagi. Lantas luna melihat kearah meja computer dan ternyata nazril tertidur disana.
“huh!!dasar, udah sepagi ini masih aja mengerjakan kerjaan kantor”dumel luna, lalu menghampiri nazril. Luna menyelimuti nazril.
“lo pasti ninggalin pekerjaan lo buat nemenin gw nonton! Maaf  ya gw udah egois,saat lo datang gw malah marah-marah.”gumam Luna.  Luna kemudian mematikan computer dan kembali tertidur.


“LUNA!!!”teriak Nazril membangunkan Luna yang masih tertidur.
“aduh nazril, berisik tahu!! Inikan masih pagi”ucap Luna kembali menarik selimut. Nazril menarik selimut luna dan memaksa Luna bangun.
“arrrgghh.. kenapa sih??”teriak Luna.
“kenapa loe matiin computer gw?”bentak nazril.
“habisnya loe tidur terus komputernya menyala, ya udah gw matiin aja. Emangnya salah apa?”luna tak kalah membentak.
“Luna! Gimana gw mau pesentase kalau filenya saja hilang, gw belum save itu semua”gerutu nazril.
“terus kalau belum disave salah siapa? Salah gw?”bentak Luna.


“iya, semuanya salah lo. Loe itu sok tahu! Kalau gak tahu apa-apa sebaiknya gak usah gratak-gratak barang orang ngerti! Semuanya jadi kacau”bentak nazril berlalu meninggalkan Luna. Nazril membanting pintu karena marah, sementara tanpa sadar Luna masih menangis diatas tempat tidur.
“luna, kamu kenapa? Kamu bertengkar sama nazril?”Tanya mama yang masuk kamar Luna. Luna kemudian berhambur kepelukan ibu mertuanya itu.
“luna tahu ma luna salah, tapi kenapa nazril mesti sekasar dan semarah itu sama Luna”gumam Luna.
“sudah kamu jangan nangis, nazril kalau lagi marah memang begitu. Nanti juga dia baikan lagi kok, udah kamu mandi terus kita sarapan”gumam mama. Luna menurut saja, toh sekarang ada kuis dikelasnya.

“pagi Luna,”sapa papa Nazril.
“pagi pa..”ucap Luna. Saat itu nazril langsung berdiri dari kursinya dan bergegas pergi.
“nazril, mau kemana kamu?”Tanya mama.
“pergi, aku sarapan dikantor saja.”gumam nazril tanpa menoleh sedikitpun pada Luna.
“Luna, kejar nazril gih!”gumam mama Luna.

“nazril tunggu!”teriak Luna.
“apa lagi!!”bentak nazril menatap tajam ke arah Luna.
“niih!!” luna menyerahkan seberkas file pada nazril.
“ini apa?”Tanya nazril tak mengerti. “ini file yang semalam, karena gw tahu lo kelelahan dan gak sempat ngprint makanya gw print sebelum gw matiin komputernya.:”ucap luna lalu bergegas pergi meninggalkan nazril. Sementara nazril masih terdiam dan ia merasa bersalah karena sudah memarahi Luna.


-Cafetaria campus-
“huuffttt…” luna menghela nafas, ia sudah berbuat baik pada nazril tapi malah disembur olehnya. Arrggghhhh cowok tuh menyebalkan.
“kenapa lo lun?”Tanya kirana yang baru datang. Luna menghela nafas lagi dan menceritakan kejadian tadi pagi.
“ooo…”mulut kirana membulat.
“kenapa? Masa Cuma ooo aja? Nazril tuh ya menyebalkan”gerutu luna,
“hehehe.. salah lo juga sih, harusnya lo gak usah matiin komputernya nazril. Kan kalau kayak gini nazril jadi salah paham sama lo. Lagian gw rada aneh sama lo yang sekarang”gumam kirana.
“aneh kenapa?”kata luna heran.
“ya aneh, kenapa loe tiba-tiba jadi peduli sama nazril, dan kenapa loe jadi terlihat gak suka nazril marah sama loe? Apa karena kalian sering bersama maka loe udah mulai menyukai nazril?”Tanya kirana tiba-tiba.
“hah? Gw suka sama nazril?”
“iyaa, loe segitu pedulinya sampai menyelasaikan kerjaan nazril yang belum selesai. Udah yuk ah masuk kelas, hari ini ada kuis”ajak kirana.
“gw suka sama nazril? Masa sih?”gumam Luna dalam hati.

-IRHAM’S ADVERTISING-
Nazril baru saja selesai persentase dan kali ini diluar dugaan, kliennya sangat menyukai persentase nazril, termasuk nazril sendiri. Karena nazril sendiripun tak menyangka kalau Luna bisa berfikir sampai sejauh ini.
“baiklah, saya tunggu hasil kerjasamanya nazril”ucap kliennya mengulurkan tangan.
“terimakasih pak,”nazril membalas uluran tangannya. Nazril akhirnya bisa bernafas dengan lega, ini proyek pertamanya dan ternyata hasilnya sangat bagus.
“persentese yang sangat memuaskan pak,”gumam bryan yang sekarang bekerja menjadi asistennya nazril.
“panggil nazril saja, kalau kita sedang tidak meeting panggil saja begitu, gw kurang sreg kalau dipanggil pak”gumam nazril.
“ok zril, tapi beneran persentasenya sangat menarik”ujar bryan.
“itu bukan hasil karya gw, itu hasil karya luna”gumam nazril bangga.
“luna? Waaw. Dia punya bakat dibidang advertising juga ya.”puji bryan. Nazril hanya tersenyum.
“oh ya! Siang ini gw ada perlu,kalau ada apa-apa lo yang handle ok!”gumam nazril sebelum bergegas pergi. Entah  kenapa nazril begitu percaya terhadap bryan.
“thank zril lo udah mau percaya sama gw”gumam bryan dalam hati.


Siang ini Luna benar-benar tak semangat, pagi-pagi sudah kena marah sama nazril dan sekarang, baru saja Luna kena marah oleh sang dosen karena luna mendapatkan nilai nol dalam kelasnya. Aaarrrggghhh!!! Ini semua gara-gara nazril!!’dumel Luna dalam hati.
“lun, suami loe nunggu lo didepan tuh”gumam salah seorang mahasiswi menghampiri Luna.
“nazril? Ngapain dia kesini?”batin Luna. Mau gak mau Luna harus menghampiri nazril, rasanya jalan menuju gerbang terasa ceopat, luna sudah melihat nazril dengan kemeja kotak-kotak, jas dan sepatu sneakers. Kadang Luna heran!dia itu seorang JM tapi penampilannya seperti anak kuliahan, dia ke kantor tapi dengan setelan orang mau pergi berlibur, nazril memang tak suka berpakaian resmi.
“kenapa?”Tanya luna dengan kesal, ia masih teringat kejadian tadi pagi. Saat nazril membentaknya dan membanting pintu kamar.
“ayo masuk”ucap nazril dingin. Uhh!! Luna menghentakkan kakinya karena kesal. Nazril maunya apa sih?batin luna.
Dalam perjalanan nazril masih terdiam dan tetap dokus menyetir mobil, ini membuat Luna menjadi tak betah. Diam-diaman seperti ini mengingatkannya saat ia dan nazril akan fiting baju pengantin. Nazril terus melaju menuju taman kota semalam.
“taman kota? Jadi lo bawa gw kesini? Untuk apa?”Tanya Luna bingung.
“turun saja dulu,”gumam nazril masih tetap dingin. Luna menurut saja, apa nazril masih marah karena aku mematikan komputernya dan menyelesaikan tugasnya.

“nihh!!”nazril menawarkan sekotak ice cream”
“buat gw?”Tanya Luna. Nazril mengangguk dan duduk disamping Luna. Nazril diam-diam memperhatikan luna yang tengah asyik menimati ice cream rasa coklat itu.
“soal persentase tadi..!!”ucap nazril. Luna tiba-tiba jadi gak mood makan ice,jantungnya berdetak kencang.


“kenapa? Pasti kliennya gak suka ya? Maaf ya gw gak bermaksud buat nerusin file itu, tapi loenya ketiduran jadi gw nerusin itu sebisa gw. Kalau sekarang loe mau marah sama gw loe marah aja.”gumam Luna pasrah. Nazril malah tersenyum melihat tingkah Luna.
“kenapa? Kok malah ketawa? Ada yang lucu?”Tanya luna bingung.
“gak ada, loe itu lucu kalau lagi marah.”gumam nazril.
“loe itu ya, malah ngeledek ya! Udah jelas-jelas gw panic kayak gini”jlas Luna.
“luna, pertama. Gw mau minta maaf sama loe karena udah bentak-bentak loe tadi pagi, kedua. Gw mau terimakasih sama loe karena berkat loe klien itu mau bekerja sama gw”ucap nazril senang.
“bener? Serius?”Tanya luna tak percaya. Nazril mengangguk dan tersenyum,
“loe itu ya, hamper buat gw jantungan! Loe tahu gw panic waktu loe bilang tentang klien loe. Gw rasanya mau pingsan. Gw rasanyaa…..” luna tiba-tiba berhenti bicara saat nazril tiba-tiba mencium pipi Luna. Luna jadi terdia,, ice cream yang ia pegang langsung terjatuh.
“terimakasih Luna!!”ucap nazril dan kembali mencium pipi Luna.


********-CHapter 8-


Luna masih terdiam, tak percaya nazril akan melakukan seperti itu. “jadi, mau maafin gw apa enggak?”tanyanya pada luna yang masih terdiam.
“tergantung!!”ucap Luna dingin.
“tergantung apa?”Tanya nazril penasaran.
“tuh!! Loe udah jatuhin ice cream punya gw, jadi loe harus ganti itu dulu baru loe gw maafin”ucap luna tersenyum. Nazril ikutan tersenyum.
“ya sudah, yuk kita beli ice yang banyak”ajak nazril sambil menggandeng tangan Luna. Luna ikut tersenyum. Kenapa perasaannya senang nazril memperlakukannya seperti itu, luna bukannya marah saat nazril cium pipinya. Tapi justru ada perasaan senang. Apalagi sekarang nazril dan luna jalan bergandengan tangan. Dan itu membuat perasaan Luna seperti akan meledak. Entahlah!!


“loe masih pake kalung itu?”Tanya claudya yang datang menghampiri maxime.
“iya, gw belum bisa menemukan pemiliknya.”ucap maxime.
“mungkin itu kalung milik Luna istrinya nazril”ucap claudya yakin.
“tadinya! Tapi gw semakin yakin kalau kalung ini bukan  milik luna, terlebih sikapnya yang tak pernah menanyakan tentang kalung ini sama gw”jelas maxime.
“maybe! Bryan mana?”Tanya claudya.
“gw didini claud, kenapa?”Tanya bryan yang barusaja pulang kerja.
“loe udah baikan? Dan apa pendapat loe tentang nazril bos kita?”Tanya claudya.
“dia baik!!dan sangat percaya sama gw”ucap bryan. Bryan menatap kalung yang dipakai maxime. Dan tiba-tiba kepalanya menjadi terasa pusing.
“awwww…!!!!”teriak bryan.
“Bryan! Loe kenapa?”Tanya claudya.
“kepala gw sakit claud. Aaaww!!!!”teriak Bryan.
“maxime.. cepat panggil dokter”perintah claudya. Maxime menurut saja, ia segera menelpon dokter keluarganya.

Setengah jam kemudian, dokter sudah berada dikamar Bryan. Dokter sedang memeriksa Bryan.
“max, gw khawatir sama Bryan!”ucap claudya.
“kenapa loe begitu peduli sama dia?”Tanya maxime cemburu melihat claudya begitu menghkawatirkan Bryan. Ya. Claudya adalah kekasih maxime, dan mereka sudah hamper 2 tahun berpacaran.
“Max! loe gak usah cemburu terhadap Bryan. Dia begini juga gara-gara loe”gumam claudya.
“iyaa tapii…” berdebatan mereka harus terhenti saat dokter keluar dari kamar Bryan.
“bagaimana bryan dokter?”Tanya claudya.
“dia baik-baik saja, saat ini dia sedang istitahat! Mungkin dia berusaha mengingat hal-hal yang penting dalam hidupnya. Makanya dia seperti itu, saya sudah berikan dia obat. Biarkan dia istirahat dulu”ucap dokter.
“terimakasih dokter!!”ucap claudya.


Luna dan Nazril baru sampai dirumah, dan hari ini sangat menyenangkan buat Luna. Karena kekesalannya terobati saat nazril mengajaknya jalan-jalan.
“kalian sudah baikan?”Tanya mama. Luna tersenyum malu.
“baguslah, pengantin baru itu tak seharunya marahan. Ya sudah cepat istirahat, kalian besok kan harus ikut kami”ucap mama.
“kemana ma?”Tanya nazril.
“pertemuan keluarga Bountter. Keluarganya baru datang dati Canada.”ucap papa nazril.
“ok!!”ucap nazril, lalu menarik Luna masuk ke kamar.

“keluarga bountter? Mereka siapa?”Tanya Luna sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.
“besok juga loe tahu,” ucap nazril sambil membuka kancing kemejanya.
“eh loe mau ngapain?”Tanya luna panic.
“ganti baju luna, masa gw gak boleh ganti baju?”gumam nazril heran.
“ya udah, gw tutup mata dulu”gumam luna sambil merem.
“dasar! Loe itu ada-ada saja”gumam nazril. Malam itu Luna sangat lelah, tapi ia masih belum mau tertidur. Rasanya ia kangen saat-saat ia berebut tempat tidur dengan nazril dan ujung-ujungnya Luna dan nazril tidur dalam satu tempat tidur. Tapi sekarang, luna selalu tidur lebih awal dari nazril karena nazril menyelesaikan tugas dari kantornya. Luna lantas menghampiri nazril dan membawakannya segelas teh panas.
“nih!”gumam Luna menyodorkan segelas the.
“loe belum tidur?”Tanya nazril bingung.
“gw mana bisa tidur? Sementara berisik oleh keyboard-keyboard computer ini.”gumam Luna dan duduk disamping nazril. Nazril sengaja mengerjakan tugas kantornya disofa, biar kalau ngantuk, ia bisa langsung tidur disofa.
“terus ngapain disini?”Tanya nazril polos.
“kan gw uah bilang kalau gw belum ngantuk!”jawab luna. Nazril kemudian kembali mengerjakan tugasnya.
“nazril! Loe mau main tebak-tebakan gak?”Tanya Luna menganggu nazril.
“heumm…” nazril Cuma berdehem.
“nazril!!!!”penggil luna sedikit berteriak.
“luna, kenapa lagi sih?”gumam nazril kesal, sedaritadi Luna terus mengganggunya.
“enggak kenapa-napa, seneng aja gangguin loe”ucap luna. Nazril hanya geleng-geleng kepala. Kemudian ia melanjutkan kembali tugasnya.
“hoaamm…”luna menguap, rasanya ia sudah mengantuk. Kemudian ia sandarkan kepalanya kepundak nazril.
“loe kapan gak ngantuknya sih zril? Gw aja yang nungguin loe ngantuk”ucap luna antara sadar dan enggak, secara ia sudah mengantuk banget.
“loe ngantuk? Tidur sana!”perintah nazril. Tapi luna tak memberi jawaban, hanya dengkuran halus yang menjawabnya.
“heumm.. dia tidur rupanya! Makanya kalau gak kuat bergadang gak usah sok bergadang”gumam nazril. Kemudian menggendong luna ke tempat tidur.
“nazril!!”ucap luna masih dalam pangkuan nazril.
“kenapa? Loe mau jalan sendiri ke tempat tidur?”Tanya nazril tersenyum. Luna yang saat itu setengah sadar dan tidak menggelengkan kepalanya. Ia malah membenamkan kepalanya ketubuh nazril.
“wangi tubuhmu harum, ini memabukanku! Biarkan aku tidur dipangkuanmu”gumam luna lalu kembali tertidur.
“luna..luna.. dasar! Have nice dream luna!”gumam nazril yang saat itu membiarkan Luna tidur dipangkuan nazril.


“Pagii..!!!”sapa nazril yang saat itu sudah sangat rapi dengan pakaian resminya.
“pagii.. gw gak mimpi kan zril?”Tanya Luna.
“memangnya ini seperti mimpi? Luna ini sudah jam 11 siang”gumam nazril.
“Apa??”luna terperanjat kaget saat melihat matahari masuk lewat jendela kamarnya.
“bukan begitu zril, habis gw aneh liat loe pake pakaian resmi begitu”ucap luna.
“sebentar lagi kita akan mengunjungi rumah keluarha Bountter. Makanya ayo cepat bergegas pergi dan pakai baju ini”gumam nazril sambil memperlihatkan dres berwarna putih pada Luna.
“baju itu?”
“mama yang membelikannya. Begitupula dengan baju yang gw pakai! Mama bilang biar warnanya senada.”gumam nazril. Luna hanya tertawa, rasanya seperti akan menikah saja, nazril dan luna memakai pakaian formal berwarna putih.
“cepat mandi! Malah tertawa!”bentak nazril.
“iya..iya.. bawel!!”ucap Luna bergegas pergi. Nazril hanya tersenyum melihat luna.


-Kediaman Keluarga Bountter-
Luna dan keluarga sudah berada dihalaman keluarga Bountter. Rumah Ini memang sangat megah, bak seperti hotel berbintang. Rumah ini seperti istana. Luna, Nazril dan keluarga disambut oleh beberapa pelayan.
“selamat datang tuan dikeluarga bountter”ucap para pelayan sambil membungkuk.

“waaww.. nazril, mereka itu apa sangat kaya dan penting?”Tanya Luna masih terlihat shock.
“keluarga Bountter itu rekan kerja ayah sejak dulu Luna,kau kenal dengan salah satu anaknya.”ucap nazril.
“gw??”ucap Luna. Nazril tersenyum dan mengangguk. Saat masuk pintu utama, nazril dan Luna serta orang tuanya disambut oleh tuan Bountter dan nyonya Bountter.
“hallo irfan. Sudah lama saya tak bertemu denganmu.”ucapnya sambil berpelukan.
“hai, apa kabarmu? Bagaimana keadaan wilian dicanada sana?”Tanya irfan.
“baik..baik.. oh ya! Terakhir William kemari saar Hana masih berumur 3 tahun kan? Sekarang Hana sudah menginjak SMP”ucap Bountter.

“nazril, apa kabar kamu?”Tanya Bountter yang langsung memeluk nazril.
“baik Om!”ucap nazril.
“dia??”tunjuk Bountter pada Luna. “dia Luna Om, dia istri saya”gumam nazril tetap tenang.
“hallo Luna!”ucap Bountter sambil mengulurkan tangan. Luna hanya tersenyum dan menyambut uluran tangannya

“arrgghh!! Kenapa sih gw mesti dipaksa ikut acara ini”gumam maxime.
“maxime??”ucap Luna terkejut.
“Luna!!!”maxime tak kalah terkejut. “nazril, kenapa Maxime itu ada disini?”bisik Luna pada nazril.
“dia itu anak kedua Om Bountter. Makanya gw selalu yakinin loe kalau Max itu bukan Ariel”gumam nazril.
“Oooo…”mulut Luna membulat, seperti tak ada penyesalan kalau Maxime ternyata bukan Ariel.

“jadi loe itu anaknya om bountter?”Tanya Luna yang saat itu sedang mengobrol dengan Maxime.
“iya, loe pasti kaget ya! Itu sebabnya gw sama nazril adalah musuh bebuyutan. Dari pertama bertemu sama dia gw selalu balapan sama dia. Dan Cuma gw dan nazril yang tahu akan hal ini.”ucap maxime.
“kenapa?”Tanya luna ingin tahu.
“karena ayah gw dan ayah nazril gak suka melihat  gw dan nazril balapan”jelas maxime.
“oh!! Itu sebabnya kenapa nazril waktu itu mengajak gw lewat jendela”gumam Luna.
“kenapa Lun?”
“gak kenapa-kenapa! Lupakan saja”gumam Luna. Saat itu Bryan menghampiri Maxime dan Luna.

“Bryann?”
“Luna??”
“well.. kalian sudah saling kenal?”Tanya Maxime.
“waktu itu gak sengaja ketemu sama Bryan,”ucap Luna..
“Bryan? Kenapa kamu bisa ada disini?”Tanya nazril yang menghampiri Luna dan Maxime.
“saya tinggal bersama Maxime Zrie,”ucap Bryan. Bryan kemudian memperhatikan Luna, sesaat debaran jantungnya tak beraturan. Luna kelihatan Cantik. Dan entah kenapa Bryan tak suka Nazril dekat-dekat dengannya. Bryan memperhatikan Luna dengan seksama sampai ia tertuju pada kalung yang Luna pakai. Saat itu kepalanya terasa sangat pusing. Ia seperti pernah punya kalung seperti itu.
“aww…!!!!”teriak Bryan.
“Bryan?? Loe kenapa?”Tanya maxime.
“Bryan!!”gumam Luna dan Nazril.
“aaaaa….!!!!”teriak Bryan sambil memegang kepalanya. Ya tuhan sepertinya aku pernah melihat kalung yang dipakai Luna? Tapi dimana? Apakah Luna ada dimasalaluku? Tapi kalau ia? Kenapa ia tak mengenaliku”perang batin dalam diri Bryan  sampai dia akhirnya terjatuh pingsan.


-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar